Selasa, 09 Desember 2008

Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada pria dan wanita berusia 50 atau lebih.

Pada pria, kanker usus besar menempati urutan ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara pada peremuan, kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru.

Dari berbagai laporan, di Indonesia terdapat kenaikan jumlah kasus (kanker usus besar), meskipun belum ada data yang pasti.

Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stadium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu relatif lama.

Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun menjadi sulit.

Kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat dilaksanakan secara bedah kuratif.

Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap terjadi adalah kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil.

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95%. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80%, pada stadium III sekitar 30-60%, dan stadium IV sekitar 25%.

Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya lima orang.

Deteksi dini

Untuk menghindari kemungkinan terburuk, deteksi dini merupakan hal sangat penting. Deteksi dini atau skrining terhadap kanker ini, dapat menyelamatkan hidup.

Dengan deteksi dini dapat ditemukan adanya polip prakanker, yaitu suatu pertumbuhan abnormal pada usus besar atau rektum yang dapat segera dibuang sebelum berubah menjadi kanker. Jika semua orang yang berumur 50 tahun atau lebih melakukan skrining secara teratur, maka sebanyak 60% kematian akibat kanker kolorektal dapat dihindari.

www.inilah.com